By. Roen'12

Sabtu, 01 Desember 2012

ILMU FAAL OLAHRAGA


Fisiologi Olahraga atau Ilmu Faal Olahraga  merupakan suatu proses perpaduan antara ilmu dasar kehidupan manusia dengan bentuk terapannya dalam apa yang dikenal sebagai olahraga.
PENDAHULUAN
http://laksmindrafitria.files.wordpress.com/2012/01/human_body_systems.jpg?w=538Ilmu dasar kehidupan manusia yang dimaksud di sini adalah Fisiologi atau Ilmu Faal, yaitu cabang Biologi yang mempelajari fungsi kerja alat-alat tubuh dalam kondisi normal dan proses-proses yang dilakukan oleh tubuh dalam upaya mempertahankan kondisi internal tubuh yang dinamis namun tetap dalam kisaran normal (homeostasis). Ilustrasi di samping menunjukkan sistem-sistem organ di dalam tubuh manusia.
Sementara itu, yang dimaksud dengan olahraga adalah salah satu perwujudan dari kegiatan fisik manusia yang oleh umum dikenal sebagai “kerja”. Jadi, olahraga dalam hal ini tidak hanya kegiatan yang khusus untuk tujuan ber-olahraga, seperti atletik (lari, lempar, lompat, dan tolak), senam, olahraga permainan, olahraga beladiri, latihan beban, dll. akan tetapi merupakan aktivitas fisik yang sering dilakukan sehari-hari, misalnya: berjalan, berlari, mendaki, mengangkat, dll. Pada kerja itu, adanya keseimbangan di dalam maupun di antara segi-segi biologi, kimia, fisika, dan mental/psikis, merupakan prasyarat yang tidak boleh ditawar-tawar lagi, sehingga dituntut adanya pengetahuan yang sepadan untuk hal-hal tersebut.
Kesemuanya itu bertujuan untuk dapat memberikan pegangan dan acuan yang tepat dan terarah dalam upaya mendapatkan kondisi sehat yang dikenal sebagai keadaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keadaan dan keberadaan fisik tubuh sebagai tempat bersemayamnya jiwa, seperti yang diungkapkan oleh pepatah bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula atau Mens Sana in Corpore Sano.
SEHAT DAN KESEHATAN
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja, dan berpikir, akan berkurang atau bahkan hilang dengan terganggunya kesehatan kita. Demikianlah, memang kita harus senantiasa mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara dan bahkan membina dan meningkatkannya melalui berbagai upaya, di antaranya, yang terpenting, termurah, dan fisiologis, adalah melalui olahraga.
Bahasan mengenai kesehatan adalah bahasan tentang segala permasalahan mengenai faktor manusia yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas sehat seseorang. Kesehatan merupakan dasar yang sangat diperlukan bagi keberhasilan melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu perlu ada pembinaan dan pemeliharaan kesehatan, baik meliputi pembinaan dan pemeliharaan kesehatan jasmani, rohani, maupun mental yang merupakan sehat paripurna sesuai dengan konsep sehat menurut WHO.
Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani, dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, ataupun kelemahan.
— WHO
DERAJAT SEHAT
Keadaan sehat sebagaimana yang dikemukakan di atas adalah keadaan sehat yang paripurna dan sempurna, yaitu sehat yang ideal dan diidam-idamkan. Akan tetapi, adakah orang yang memiliki keadaan sehat yang demikian? Keadaan sehat yang demikian itu agaknya sulit dijumpai karena manusia dalam perjalanan hidupnya, sejak kehidupan dalam rahim hingga usia lanjut, senantiasa dihadapkan pada berbagai macam ancaman bahaya, baik yang bersifat biologis, kimia, fisika, maupun mental.
Akibat adanya ancaman bahaya tersebut, maka manusia dapat menderita berbagai macam penyakit, cacat, maupun kelemahan yang dapat mengenai jasmani, rohani, maupun sosial, baik secara tersendiri maupun bersama-sama, dengan tingkat/derajat yang berbeda-beda, dari mulai yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, agaknya jarang atau bahkan mungkin tidak ada manusia yang dapat memenuhi batasan sehat menurut WHO yang merupakan sehat paripurna dan sempurna tersebut.
Kutub lain dari sehat adalah sakit. Seberapa sakitnya? Ringan? Parah? Sakit memiliki tingkatan, sehingga sesungguhnya sehat pun bertingkat-tingkat. Oleh karena itu, adalah lebih masuk akal untuk menyebut sehat dalam pengertian derajat sehat. Dengan istilah ini yang dilihat adalah: “seberapa banyak ke-sehat-an seseorang“, sehingga dengan demikian maka sesungguhnya semua orang memiliki derajat sehat tertentu. Demikianlah maka derajat sehat adalah sehat paripurna/sempurna dikurangi oleh tingkat/derajat sakitnya.
Derajat Sehat = Sehat Paripurna/Sempurna – Derajat Sakit
Namun demikian, pengertian derajat sehat yang bersumber pada batasan sehat menurut WHO belumlah memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana hubungan sebab-akibatnya dengan olahraga, dan khususnya bagaimana mekanismenya sehingga olahraga dapat menyehatkan dan meningkatkan kebugaran jasmani. Untuk itulah diperlukan tinjauan mengenai sehat dari sudut Ilmu Faal.
Definisi sehat menurut Ilmu Faal terbatas pada aspek biologis atau jasmaniah, yaitu: normalnya proses-proses fisiologi, normalnya fungsi alat-alat tubuh, normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan (holistik).
Oleh karena fungsi alat-alat tubuh manusia dalam hidupnya selalu dalam keadaan silih berganti antara istirahat dan bergerak, maka derajat sehat yang dikembangkan dan dibahas dalam Ilmu Faal Olahraga dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam:
  • Sehat statis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat istirahat/pasif. Terdapat tingkatan dalam hal normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh, sehingga terdapat istilah derajat sehat statis.
  • Sehat dinamis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat bergerak/aktif, yaitu saat kerja atau berolahraga. Dalam hal ini pun terdapat tingkatan, tergantung pada ringan/beratnya kerja atau olahraga yang dilakukan, sehingga terdapat istilah derajat sehat dinamis.
Sehat dinamis inilah yang sangat perlu dibina, dipelihara, dan ditingkatkan terus menerus.
Orang yang sehat dinamis pasti sehat statis, tetapi orang yang sehat statis belum tentu sehat dinamis.
Olahraga kesehatan pada hakikatnya meningkatkan derajat sehat dinamis yang merupakan wujud dari kebugaran jasmani. Dengan berolahraga sesungguhnya adalah melatih alat-alat tubuh agar tetap dapat berfungsi normal pada waktu bekerja/berolahraga, yang tentunya juga akan normal pada kondisi istirahat.
Dengan tercapainya kesehatan statis dan kesehatan dinamis, maka tercapailah kualitas sehat yang diperlukan untuk berbagai tingkatan produktivitas manusia, berkisar dari keadaan santai (olah raga untuk kesehatan) hingga ke keadaan pencapaian prestasi tertinggi, yaitu dalam ajang olahraga prestasi.
KEBUGARAN
Selanjutnya, inheren dengan pengertian sehat, terdapat apa yang dikenal sebagai kebugaran jasmani (physical fitness), yaitu derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan fisik dasar untuk dapat melaksanakan tugasnya. Untuk keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut perlu adanya kesesuaian antara syarat yang harus dipenuhi, yaitu yang bersifat anatomis (anatomical fitness) dan fisiologis (physiological fitness), terhadap macam dan intensitas tugas fisik yang harus dilaksanakan.
Kebugaran jasmani menggambarkan kerja sama dan interaksi antara alat-alat pelaksana gerak dan alat-alat kelangsungan gerak yang terwujud dalam kelenturan (flexibility), kekuatan (power atau strength), dan daya tahan otot (stamina atau endurance), serta koordinasi otot dalam rangka ketahanan fisik secara fungsional. Kesemuanya ini memerlukan energi biologis yang dibentuk dan disalurkan secara aerob dan anaerob, yang sudah barang tentu menuntut pengenalan dan pengetahuan yang sepadan pula.
Selanjutnya perlu dipahami mengenai bagaimana hubungan antara kebugaran dan kesehatan dan bagaimana olahraga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani ini perlu diadakan tes kebugaran jasmani, baik secara anatomis mapupun fisiologis.
Banyak orang yang menyangka dirinya sakit, padahal sebenarnya mereka sehat, tubuh mereka baik-baik saja, hanya tidak bugar.
Pembahasan mengenai kebugaran ini akan dilanjutkan secara lebih detil pada kesempatan yang lain…
PEMBINAAN KESEHATAN
Usaha pembinaan kesehatan pada dasarnya hanya terdiri dari 2 (dua) bidang garapan saja, yaitu:
  • Pembinaan kesehatan yang ditujukan kepada faktor manusia. Tujuan usaha ini adalah meningkatkan derajat sehat dan produktivitas manusia sebagai tenaga kerja/olahragawan. Pembinaan di sini meliputi usaha-usaha:
    • pencegahan (preventif intrinsik), termasuk di dalamnya usaha peningkatan (promotif)
    • penyembuhan (kuratif), termasuk di dalamnya usaha pemulihan (rehabilitasi)
  • Pembinaan kesehatan yang ditujukan kepada faktor lingkungan. Umumnya termasuk sebagian dari usaha preventif yang bersifat ekstrinsik. Tujuan usaha ini adalah menciptakan lingkungan hidup/kerja yang sehat dan menyehatkan.
Dapat dirangkum bahwa tujuan dari semua usaha pembinaan kesehatan ini adalah menciptakan manusia yang bukan saja sehat, namun juga produktif, yaitu dapat menjamin kehidupannya sendiri, keluarganya, masyarakatnya, bangsa, serta negaranya, dan bukannya menjadi beban tanggungan bagi mereka.
Dengan adanya Ilmu Fisiologi Olahraga ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan, baik secara ilmiah maupun dalam hal penerapan dan teknisnya. Di samping itu juga bermanfaat dalam hal pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga pada khususnya, dan kesehatan serta kebugaran jasmani pada umumnya. Serta dapat menyumbangkan sesuatu demi tercapainya manusia Indonesia seutuhnya, dalam artian fisik, mental, dan spiritual (sesuai dengan pernyataan yang dituliskan oleh WHO mengenai sehat dan kesehatan) untuk mendukung pembangunan Nusa dan Bangsa di masa-masa yang akan datang.
Seperti dinyatakan oleh WHO bahwa selain kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan sosial juga penting. Baca tentang Kesehatan Rohani atau Kesehatan Jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar