By. Roen'12

Selasa, 01 Januari 2013

Contoh makalah TKJI


BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap kesehatan dan kestabilan kesegaran jasmaninya.
Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan beberapa komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.
Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga. Bagi guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan membutuhkan sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan Guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
2. Apa saja komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
3. Bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI?
4. Bagai mana prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun ( siswa SMP) ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
2. Untuk menjelaskan Komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
3. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI
4. Untuk menjelaskan prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun

D. Manfaat Pembahasan
1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga
2. Agar kita tahu tentang Komponen Kondisi Fisik
3. Agar kita tahu tentang Macam-macam tes
4. Agar kita tahu tentang Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes
5. Agar kita tahu tentang beberapa Tes yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola


BAB II
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “ Tes Kesegaran Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 13-15 tahun dan 16-19 tahun.
Sebelum terjun ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan tugas matakuliah Tes dan Pengukuran Penjas dengan melakukan tes kesegaran jasmani pada siswa-siswi, maka diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan baik peraturan dan tata cara pelaksanaan TKJI sehingga diharapkan hasil tes yang diperoleh adalah benar dan dapat dipercaya.

A. Rangkaian Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
1. Untuk putra terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1200 (usia 16-19 tahun)

2. Untuk putri terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b. gantung siku tekuk ( tahan pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1000 (usia 16-19 tahun)

B. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).
C. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
6. Palang tunggal untuk gantung siku
7. Papan berskala untuk papan loncat
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
10. Formulir tes
11. Peluit
12. Alat tulis dll

D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun) / 60 meter (usia 16-19 tahun)
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)
- gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)
Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun)

E. Petunjuk Umum
1. Peserta
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up)
e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.

2. Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes

F. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Lari 50 / 60 Meter
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 / 60 meter
2) Bendera start
3) Peluit
4) Tiang pancang
5) Stop watch
6) Serbuk kapur
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes



d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) mencuri start
b) tidak melewati garis finish
c) terganggu oleh pelari lainnya
d) jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi
garis Finish
5) Pencatat hasil
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
2) waktu dicatat satu angka dibelakang koma

2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
b) Alat dan fasilitas
1) lantai rata dan bersih
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik (Untuk Putra)
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak
kepala
2) Gerakan (Untuk Putra)
a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu
menyentuh atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4) kemudian
kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.
c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.
3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
b) pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
c) pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus

e) Pencatatan Hasil
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan
sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun telah berusaha, diberi nilai nol (0).
f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala
2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
g) Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).

3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
b. Alat dan fasilitas
1) lantai / lapangan yang rata dan bersih
2) stopwatch
3) alat tulis
4) alas / tikar / matras dll

c. Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua
jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak
terangkat.
2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua
sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik

e. Pencatatan Hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
- pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
- kedua siku tidak sampai menyentuh paha
- menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
sempurna selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)

4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif
b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm.
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium
karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi
kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan
diayun ke belakang . Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil
menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta
lain
e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar

5. Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16-19 Tahun) Untuk Putra dan
Tes Lari 800 meter (13-15 Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan
pernafasan

b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis

c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pengawas dan pembantu umum

d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish
e. Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat
Melintasi garis finish
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik.
Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”



G. Tabel Nilai TKJI

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15 Tahun)

Nilai Lari
50 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
1000 meter Nilai
5 S.d – 6,7” 16 - Keatas 38 - Keatas 66 Keatas s.d – 3’04” 5
4 6.8” – 7,6” 11 – 15 28 – 37 53 – 65 3’05” – 3’53” 4
3 7,7” – 8,7” 6 – 10 19 – 27 42 – 52 3’54” – 4’46” 3
2 8,8” – 10,3” 2 – 5 8 – 18 31 – 41 4’47” – 6’04” 2
1 10,4”- dst 0 – 1 0 – 7 0 - 30 6’05” - dst 1

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 16-19 Tahun)

Nilai Lari
60 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
1200 meter Nilai
5 S.d – 7,2” 19 - Keatas 41 - Keatas 73 Keatas s.d – 3’14” 5
4 7.3” – 8,3” 14 – 18 30 – 40 60 – 72 3’15” – 4’25” 4
3 8,4” – 9,6” 9 – 13 21 – 29 50 – 59 4’26” – 5’12” 3
2 9,7” – 11,0” 5 – 8 10 – 20 39 – 49 5’13” – 6’33” 2
1 11,1” dst 0 - 4 0 – 9 38 dst 6’34” dst 1
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 13 -15 Tahun)

Nilai Lari
50 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
800 meter Nilai
5 S.d – 7.7” 41” - Keatas 28 - Keatas 50 Keatas s.d – 3’06” 5
4 7.8” – 8,7” 22” – 40” 19 – 27 39 – 49 3’07” – 3’55” 4
3 8,8” – 9,9” 10” – 21” 9 – 18 30 – 38 3’56” – 4’58” 3
2 10,0” – 11,9” 3” – 9” 3 – 8 21 – 29 4’59” – 6’40” 2
1 12,0”- dst 0” – 2” 0 – 2 0 - 20 6’41” - dst 1

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 16-19 Tahun)

Nilai Lari
60 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
1000 meter Nilai
5 S.d – 8,4” 41” - keatas 28 Keatas 50 Keatas S.d – 3’52” 5
4 8,5” – 9,8” 22” – 40” 20 – 28 39 – 49 3’53” – 4’56” 4
3 9,9” – 11.4” 10” – 21” 10 – 19 31 – 38 4’57” – 5’58” 3
2 11,5” – 13,4” 3” – 9” 3 – 9 23 – 30 5’59” – 7’23” 2
1 13,5” dst 0” – 2” 0 – 2 22 dst 7’24” dst 1


H. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)

No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani
1. 22 – 25 Baik sekali ( BS )
2. 18 – 21 Baik ( B )
3. 14 – 17 Sedang ( S )
4. 10 – 13 Kurang ( K )
5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS )

BAB III
PELAKSANAAN TES KESEGARAN JASMANI DI SMPN 3 BANJAR
PADA SISWA KELAS 1 A

A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan suatu kegiatan hendaknya selalu dipersiapkan segala sesuatunya. Adapun persiapan pada pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini kami mempersiapkan tentang informasi mengenai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, yang meliputi aturan dan tata cara melakukan tes.
Setelah informasi diperoleh, maka kami segera mengumpulkan alat dan bahan yang akan di pergunakan untuk melakukan tes.
Alat dan bahan tersebut berupa:
1. Pembuatan Formulir TKJI,
2. Mempersiapkan lintasan lari untuk lari jarak 50 m dan 1000 m termasuk merapihkan lintasan agar terhindar dari kecelakaan.
3. Mempersiapkan papan tunggal untuk melakukan Pull Up.
4. Matras untuk melakukan gerakan sit up.
5. Pengukur loncat tegak (vertical jump) berupa papan besekala centimeter, serbuk kapur dan penghapus papan tulis.
6. Alat penunjang berupa stop wacth, bendera start, tiang pancang, nomor dada, peluit, alat tulis, dll.

B. MENENTUKAN OBJEK
Langkah selanjutnya yaitu menentukan objek yang akan di tes. Dan kami telah sepakat untuk melakukan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia pada siswa kelas 1 A di SMPN 3 Banjar dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang putra dan 5 orang putri. Adapun nama peserta yang akan di tes antara lain:
1. Ari Susanto (L)
2. Ardiansyah (L)
3. Budi Siswoyo (L)
4. Ahmad (L)
5. Wiki Saputra (L)
6. Hendara Gunawan (L)
7. Bambang (L)
8. Tatang (L)
9. Rudi Santosa (L)
10. Ridwan Satia (L)
11. Wati Nur Hidayah (P)
12. Susi Listiana (P)
13. Lusiana Anggia (P)
14. Pujiani (P)
15. Yuniawati (P)

C. PELAKSANAAN TES
Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dilaksanakan pada hari selasa 8 Juni 2010 pada pukul 08.30 dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada siswa agar siswa mempersiapkan diri seperti sarapan terlebih dahulu agar kondisi badan dalam keadaan prima.
Tim penilai berjumlah 7 orang dengan tugas yang berbeda-beda agar penilaian berjalan dengan lancar. Pelaksanaan tes dilakukan secara bersambung, artinya siswa yang telah di tes tahapan pertama melanjutkan pada tahapan berikutnya. Dengan membawa formulir yang telah diisi dan memberikannya kepada tim penilai yang akan menilai hingga sampai pada tahapan terakhir.

D. HASIL TES
Hasil tes berupa catatan pada formulir yang kemudian dapat di kalkulasikan sesuai aturan yang telah baku sehingga akan diperoleh klasifikasi Kesegaran Jasmani siswa berupa BS (baik sekali), B (baik), S (sedang), K (kurang), KS (kurang sekali).
Hasil tes telampir pada lampiran.


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing). Sehingga dapat digunakan untuk seleksi atlit dan selanjutnya dapat digunakan untuk acuan peningkatan kebugaran siswa dengan memberikan peningkatan latihan fisik yang sesuai dengan tingkat kebugarannya.

B. SARAN
Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambila dari melakukan tes dan pengukuran. Jadi sebaiknya, bagi setiap Guru olahraga atau Pelatih mengisi pengetahuannya tentang beberapa komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan tes dan pengukuran olahraga. Karena dengan itu kita akan bisa mengambil banyak manfaat, diantaranya seperti :
• Untuk pelaksanaan evaluasi dan Sebagai bahan motivasi
• Sebagai bahan perbaikan mengajar / melatih dan Sebagai dasar penelitian
• Penentuan status atlet dan pembagian kelompok sesuai dengan ketentuan yang telah ada


DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http://ch1ples.wordpress.com

makalah TKJI


BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap kesehatan dan kestabilan kesegaran jasmaninya.
Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan beberapa komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.
Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga. Bagi guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan membutuhkan sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan Guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan sebuah penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
2. Apa saja komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia?
3. Bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI?
4. Bagai mana prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun ( siswa SMP) ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
2. Untuk menjelaskan Komponen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
3. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur masing-masing komponen TKJI
4. Untuk menjelaskan prosedur tes kesegaran jasmani untuk usia 13-15 tahun

D. Manfaat Pembahasan
1. Agar kita tahu tentang Pengertian Tes dan Pengukuran Olahraga
2. Agar kita tahu tentang Komponen Kondisi Fisik
3. Agar kita tahu tentang Macam-macam tes
4. Agar kita tahu tentang Bagaimana Prosedur Masing-Masing Jenis Tes
5. Agar kita tahu tentang beberapa Tes yang ada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola


BAB II
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “ Tes Kesegaran Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 13-15 tahun dan 16-19 tahun.
Sebelum terjun ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan tugas matakuliah Tes dan Pengukuran Penjas dengan melakukan tes kesegaran jasmani pada siswa-siswi, maka diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan baik peraturan dan tata cara pelaksanaan TKJI sehingga diharapkan hasil tes yang diperoleh adalah benar dan dapat dipercaya.

A. Rangkaian Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiri dari :
1. Untuk putra terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1200 (usia 16-19 tahun)

2. Untuk putri terdiri dari :
a. lari 50 meter (13-15 tahun) / lari 60 meter (16-19 tahun)
b. gantung siku tekuk ( tahan pull up) selama 60 detik
c. baring duduk (sit up) selama 60 detik
d. loncat tegak (vertical jump)
e. lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / lari 1000 (usia 16-19 tahun)

B. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing).
C. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
6. Palang tunggal untuk gantung siku
7. Papan berskala untuk papan loncat
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
10. Formulir tes
11. Peluit
12. Alat tulis dll

D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 50 meter (usia 13-15 tahun) / 60 meter (usia 16-19 tahun)
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up)
- gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up)
Ketiga : Baring duduk (sit up)
Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : - Lari 1000 meter (usia 13-15 tahun) / 1200 meter (usia 16-19 tahun)
- Lari 800 meter (usia 13-15 tahun) / 1000 meter (usia 16-19 tahun)

E. Petunjuk Umum
1. Peserta
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
b. Diharapkan sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up)
e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.

2. Petugas
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
b. Memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas
c. Memberikan pengarahan kepada peserta tentang petunjuk pelaksanaaan tes dan mengijinkan mereka untuk mencoba gerakan-gerakan tersebut.
d. Memperhatikan kecepatan perpindahan pelaksanaan butir tes ke butir tes berikutnya dengan tempo sesingkat mungkin dan tidak menunda waktu
e. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau lebih
f. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes

F. Petunjuk Pelaksanaan Tes
1. Lari 50 / 60 Meter
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lurus, rata, tidak licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 50 / 60 meter
2) Bendera start
3) Peluit
4) Tiang pancang
5) Stop watch
6) Serbuk kapur
7) Formulir TKJI
8) Alat tulis
c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil tes



d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaaan
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
a) pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari
b) pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta :
a) mencuri start
b) tidak melewati garis finish
c) terganggu oleh pelari lainnya
d) jatuh / terpeleset
4) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi
garis Finish
5) Pencatat hasil
1) hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 / 60 meter dalam satuan detik
2) waktu dicatat satu angka dibelakang koma

2. Tes Gantung Angkat Tubuh untuk Putra, Tes Gantung Siku Tekuk untuk Putri
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
b) Alat dan fasilitas
1) lantai rata dan bersih
2) palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) stopwatch
4) serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) alat tulis
c) Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d) Pelaksanaan Tes Gantung Angkat Tubuh 60 detik (Untuk Putra)
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang
tunggai selebar bahu (gambar 3). Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak
kepala
2) Gerakan (Untuk Putra)
a) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu
menyentuh atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4) kemudian
kembali ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.
b) Selama melakukan gerakan, mulai dan kepala sampai ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.
c) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.
3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun
b) pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal
c) pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus

e) Pencatatan Hasil
1) yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna.
2) yang dicatat adaiah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan
sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan Tes angkatan tubuh ini, walaupun telah berusaha, diberi nilai nol (0).
f) Pelaksanaan Tes Gantung Siku Tekuk ( Untuk Putri)
Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal
selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala
2) Gerakan
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai dengan mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
g) Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).

3. Tes Baring Duduk (Sit Up) Selama 60 detik
a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
b. Alat dan fasilitas
1) lantai / lapangan yang rata dan bersih
2) stopwatch
3) alat tulis
4) alas / tikar / matras dll

c. Petugas tes
1) pengamat waktu
2) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan
1) sikap permulaan
a) berbaring telentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90˚ dengan kedua
jari-jarinya diletakkan di belakang kepala.
b) Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak
terangkat.
2) Gerakan
a) Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua
sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal.
b) Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama 60 detik

e. Pencatatan Hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
- pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
- kedua siku tidak sampai menyentuh paha
- menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
sempurna selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0)

4. Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif
b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm.
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur / magnesium
karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi
kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan
diayun ke belakang . Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil
menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta
lain
e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar

5. Tes Lari 1000 meter (13-15 Tahun) / 1200 meter (16-19 Tahun) Untuk Putra dan
Tes Lari 800 meter (13-15 Tahun) / 1000 meter (16-19 Tahun) Untuk Putri
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung paru, peredaran darah dan
pernafasan

b. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
6) Alat tulis

c. Petugas Tes
1) Petugas pemberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pengawas dan pembantu umum

d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk lari
b) Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju garis finish
e. Pencatatan Hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat
Melintasi garis finish
2) Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik.
Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”



G. Tabel Nilai TKJI

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 13 -15 Tahun)

Nilai Lari
50 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
1000 meter Nilai
5 S.d – 6,7” 16 - Keatas 38 - Keatas 66 Keatas s.d – 3’04” 5
4 6.8” – 7,6” 11 – 15 28 – 37 53 – 65 3’05” – 3’53” 4
3 7,7” – 8,7” 6 – 10 19 – 27 42 – 52 3’54” – 4’46” 3
2 8,8” – 10,3” 2 – 5 8 – 18 31 – 41 4’47” – 6’04” 2
1 10,4”- dst 0 – 1 0 – 7 0 - 30 6’05” - dst 1

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 16-19 Tahun)

Nilai Lari
60 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
1200 meter Nilai
5 S.d – 7,2” 19 - Keatas 41 - Keatas 73 Keatas s.d – 3’14” 5
4 7.3” – 8,3” 14 – 18 30 – 40 60 – 72 3’15” – 4’25” 4
3 8,4” – 9,6” 9 – 13 21 – 29 50 – 59 4’26” – 5’12” 3
2 9,7” – 11,0” 5 – 8 10 – 20 39 – 49 5’13” – 6’33” 2
1 11,1” dst 0 - 4 0 – 9 38 dst 6’34” dst 1
Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 13 -15 Tahun)

Nilai Lari
50 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
800 meter Nilai
5 S.d – 7.7” 41” - Keatas 28 - Keatas 50 Keatas s.d – 3’06” 5
4 7.8” – 8,7” 22” – 40” 19 – 27 39 – 49 3’07” – 3’55” 4
3 8,8” – 9,9” 10” – 21” 9 – 18 30 – 38 3’56” – 4’58” 3
2 10,0” – 11,9” 3” – 9” 3 – 8 21 – 29 4’59” – 6’40” 2
1 12,0”- dst 0” – 2” 0 – 2 0 - 20 6’41” - dst 1

Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 16-19 Tahun)

Nilai Lari
60 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
1000 meter Nilai
5 S.d – 8,4” 41” - keatas 28 Keatas 50 Keatas S.d – 3’52” 5
4 8,5” – 9,8” 22” – 40” 20 – 28 39 – 49 3’53” – 4’56” 4
3 9,9” – 11.4” 10” – 21” 10 – 19 31 – 38 4’57” – 5’58” 3
2 11,5” – 13,4” 3” – 9” 3 – 9 23 – 30 5’59” – 7’23” 2
1 13,5” dst 0” – 2” 0 – 2 22 dst 7’24” dst 1


H. Norma TKJI
Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.
Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
(Untuk Putera dan puteri)

No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani
1. 22 – 25 Baik sekali ( BS )
2. 18 – 21 Baik ( B )
3. 14 – 17 Sedang ( S )
4. 10 – 13 Kurang ( K )
5. 5 – 9 Kurang sekali ( KS )

BAB III
PELAKSANAAN TES KESEGARAN JASMANI DI SMPN 3 BANJAR
PADA SISWA KELAS 1 A

A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan suatu kegiatan hendaknya selalu dipersiapkan segala sesuatunya. Adapun persiapan pada pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini kami mempersiapkan tentang informasi mengenai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, yang meliputi aturan dan tata cara melakukan tes.
Setelah informasi diperoleh, maka kami segera mengumpulkan alat dan bahan yang akan di pergunakan untuk melakukan tes.
Alat dan bahan tersebut berupa:
1. Pembuatan Formulir TKJI,
2. Mempersiapkan lintasan lari untuk lari jarak 50 m dan 1000 m termasuk merapihkan lintasan agar terhindar dari kecelakaan.
3. Mempersiapkan papan tunggal untuk melakukan Pull Up.
4. Matras untuk melakukan gerakan sit up.
5. Pengukur loncat tegak (vertical jump) berupa papan besekala centimeter, serbuk kapur dan penghapus papan tulis.
6. Alat penunjang berupa stop wacth, bendera start, tiang pancang, nomor dada, peluit, alat tulis, dll.

B. MENENTUKAN OBJEK
Langkah selanjutnya yaitu menentukan objek yang akan di tes. Dan kami telah sepakat untuk melakukan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia pada siswa kelas 1 A di SMPN 3 Banjar dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang putra dan 5 orang putri. Adapun nama peserta yang akan di tes antara lain:
1. Ari Susanto (L)
2. Ardiansyah (L)
3. Budi Siswoyo (L)
4. Ahmad (L)
5. Wiki Saputra (L)
6. Hendara Gunawan (L)
7. Bambang (L)
8. Tatang (L)
9. Rudi Santosa (L)
10. Ridwan Satia (L)
11. Wati Nur Hidayah (P)
12. Susi Listiana (P)
13. Lusiana Anggia (P)
14. Pujiani (P)
15. Yuniawati (P)

C. PELAKSANAAN TES
Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dilaksanakan pada hari selasa 8 Juni 2010 pada pukul 08.30 dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada siswa agar siswa mempersiapkan diri seperti sarapan terlebih dahulu agar kondisi badan dalam keadaan prima.
Tim penilai berjumlah 7 orang dengan tugas yang berbeda-beda agar penilaian berjalan dengan lancar. Pelaksanaan tes dilakukan secara bersambung, artinya siswa yang telah di tes tahapan pertama melanjutkan pada tahapan berikutnya. Dengan membawa formulir yang telah diisi dan memberikannya kepada tim penilai yang akan menilai hingga sampai pada tahapan terakhir.

D. HASIL TES
Hasil tes berupa catatan pada formulir yang kemudian dapat di kalkulasikan sesuai aturan yang telah baku sehingga akan diperoleh klasifikasi Kesegaran Jasmani siswa berupa BS (baik sekali), B (baik), S (sedang), K (kurang), KS (kurang sekali).
Hasil tes telampir pada lampiran.


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja (sesuai kelompok usia masing-masing). Sehingga dapat digunakan untuk seleksi atlit dan selanjutnya dapat digunakan untuk acuan peningkatan kebugaran siswa dengan memberikan peningkatan latihan fisik yang sesuai dengan tingkat kebugarannya.

B. SARAN
Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambila dari melakukan tes dan pengukuran. Jadi sebaiknya, bagi setiap Guru olahraga atau Pelatih mengisi pengetahuannya tentang beberapa komponen dan hal-hal yang berkaitan dengan tes dan pengukuran olahraga. Karena dengan itu kita akan bisa mengambil banyak manfaat, diantaranya seperti :
• Untuk pelaksanaan evaluasi dan Sebagai bahan motivasi
• Sebagai bahan perbaikan mengajar / melatih dan Sebagai dasar penelitian
• Penentuan status atlet dan pembagian kelompok sesuai dengan ketentuan yang telah ada


DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi, dr.1996. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http://ch1ples.wordpress.com

Pengertian Bola Volly

http//harunteguhfebriana.blogspot.com
PENGERTIAN BOLA VOLI
1. Pengertian Bola Voli
Permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia. Bola voli dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapat angka (point). Regu yang pertama mencapai anggka 25 adalah regu yang menang.
2. Peraturan Permainan Bola Voli
Regu
1) Komposisi dan registrasi
a) Satu regu terdiri maksimal 12 pemain, seorang pelatih (coach), seorang asisten pelatih, seorang trainer, dan seorang dokter medis.
b) Pemain libero
1) Setiap regu berhak untuk mendaftarkan satu pemain khusus bertahan (defensive player) “Libero” antara 12 pemain yang terdaftar.
2) Pemain libero harus terdaftar pada lembaran angka, dan di belakang namanya huruf “L”. Nomornya harus juga tercatat pada daftar posisi pada setiap permulaan set.
3) Hanya pemain yang terdaftar pada lembaran angka yang boleh ikut serta dalam pertandingan.
4) Setelah kapten regu dan pelatih menandatangani lembaran angka, maka para pemain yang telah terdaftar tidak boleh diganti.
Perlengkapan Para Pemain
1) Perlengkapan
a) Perlengkapan pemain terdiri atas baju, celana penduk, dan sepatu olah raga.
b) Baju, celana pendek, dan kaos kaki harus seragam, bersih dan berwarna sama untuk satu regu, kecuali pemain libero.
c) Sepatu harus ringan dan lentur dengan sol dari karet atau kulit tanpa hak.
d) Nomor baju
1) Baju pemain harus dari 1 sampai dengan 18.
2) Nomor harus ditempatkan pada bagian tengah depan dan belakang.
3) Nomor harus berwarna kontras dengan baju, berukuran 15cm pada bagian dada dan 20cm pada bagian punggung. Lebar garis yang membentuk nomor minimal 2cm.
2) Benda dan seragam yang terlarang
a) Pemain dilarang memakai benda-benda yang memungkinkan terjadinya luka-luka, seperti perhiasan, peniti, gelang, pembalut dari gips dan lainnya.
b) Para pemain boleh memakai kaca mata dengan risiko sendiri.
c) Pemain dilarang memakai seragam tanpa nomor yang resmi atau warna yang berbeda dari pemain seregunya, kecuali pemainlibero.
3. Teknik Dasar Bola Voli
Teknbik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Hak dan Tanggung Jawab Pemain
1) Tanggung jawab pokok
a) Pemain harus mengetahui peraturan permainan dan mematuhinya.
b) Pemain harus menerima keputusan-keputusan wasit dengan perilaku yang sportif tanpa membantahnya. Dalam hal ini yang meragukan, kapten tim berhak meminta penjelasan dari wasit.
c) Pemain harus memiliki rasa hormat dan sopan dengan semangat “Kejujuran dan Kesatriaan” (Fair play), tidak hanya kepada wasit, tetapi juga terhadap petugas lainnya, regu lawan, regunya sendiri dan penonton.
d) Pemain dilarang melakukan kegiatan atau sikap yang bertujuan mempengaruhi keputusan wasit atau menutupi kesalahan dari regunya.
e) Pemaindilarang melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memperlambat permainan.
f) Baik kapten regu maupun pelatih bertanggung jawab atas tingkah laku dan disiplin anggota regunya.
2) Kapten
a) Yang dilakukan kapten regu sebelum pertandingan
(1) Menandatangani lembaran angka
(2) Mewakili regunya dalam undian
b) Selama pertandingan, saat kapten regu berada di lapangan berfungsi sebagai kapten permainan. Kapten permainan berhak untuk berbicara dengan wasit sewaktu bola diluar permainan.
Tujuannya adalah :
(1) Meminta penjelasan tentang penafsiran dari penerapan peraturan. Dia juga dapat menyampaikan usul atau pernyataan sereunya kepada wasit yang bersangkutan.
(2) Hak untuk :
(a) Mengganti seragam atau perlengkapan
(b) Menjelaskan posisi regunya
(c) Mengecek lantai, net, bola dan sebagainya.
(d) Penghentian permainan secara resmi.
(3) Penghentian permainan secara resmi.
c) Pada akhir suatu pertandingan
(1) Kapten regu berterima kasih kepada wasit dan menandatangani lembarang angka untuk mengesahkan hasil pertandingan.
(2) Jika sebelumnya dan tidak sepaham dengan penjelasan wasit pertama, maka dia boleh memperkuat dengan protes tertulis pada lembaran angka.
Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar memainkan boal voli yang harus ditingkatkan keterampilannya adalah passing bawah, passing atas, smash atau spike, servis, dan bendungan (block).
a. Gerakan dasar tanpa bola
Gerakan dasar lokomotif yang menjadi landasan bagi pelaksanaan teknik dasar bola voli antara lain : (1) Gerakan dasar bergerak maju, (20 Gerak dasar bergerak mundur, (3) Gerak dasar bergerakn ke samping kiri/kanan, dan (4) Gerak dasar melompat.
b. Gerakan dasar dengan bola
Gerakan dasar tanpa bola dan dengan bola, pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam satu rangkaian gerakan. Gerakan dasar tanpa bola dilaksanakan sebagai persiapan untuk melakukan gerak dasar dengan bola. Gerak dasar dengan bola meliputi servis, oper (passing), umpan (set-up), smash (spike), dan bendungan (block).
1) Servis
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat.
Cara melakukan servis bawah : berdiri di belakang garis belakng lapangan. Bola dipegang dengan tangan kiri. Saat bola pada ketinggian pinggang lalu pukul. Setelah memukul bola langsung masuk lapangan.
Servis mengapung (floating overhand service) :
Floating servis adalah jenis servis yang jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang).
Cara melakukan Floating overhand change-up service :
Berdiri di daerah servis menghadap lapangan, kaki kiri di depan dan kaki kanan dibelakang. Bola dilambungkan di depan atas lebih tinggi dari pada kepala tangan kanan segera memukul bola pada bagian tengah belakang.
Cara melakukan overhand round-house service :
Berdiri menyamping net, posisi kedua kaki sejajar, tangan kiri memegang bola di depan badan, tangan kanan yang akan memukul bola menggenggam. Langkahkan kaki kiri kesamping, lambungkan bola di depan pundak kiri. Kemudian ayunkan lengan kanan dengan gerakann melingkar ke arah bola sambil memindahkan berat badan ke kaki kiri.
Cara melakukan jamping servis :
Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap ke net, kedua tangan memegang bola. Lambungkan bola setinggi lebih kurang 3 meter agak di depan badan. Kemudian merendah dengan menekuk lutut untuk awalan melompat setinggi mungkin, lalu bola dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan pergelangan tangan secepat-cepatnya sehingga menghasilkan pukulan topspin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun ke daerah lapangan bawah.
2) Passing
Passing dalam permainan bola voli adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang dimaikannya itu kepada teman seregu untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Bentuk-bentuk teknik passing terdiri atas passing dan passing atas.
Taknik dasar mengumpan (Set-up) : (Gambar 3)
Mengumpan adalah suatu usaha ataupun upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan serangan (smash) terhadap regu lawan.
Umpan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
1) Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang di lapangan sendiri.
2) Bola harus berada di atas jaring dengan ketinggian yang cukup agar dapat di-smash oleh smashe